SELAMAT DATANG DI BLOG GW
HOME | ABOUT | CONTACT | TIPS

Tuesday 18 November 2014

Automotive multimedia interface collaboration (AMI-C)


  1. Pendahuluan
Automotive multimedia interface collaboration (AMI-C) atau dalam bahasa indonesia adalah kolaborasi antarmuka otomotif multimedia, otomotif dan multimedia tentunya ya ini berhubungan dengan dunia otomotif dan multimedia sebagai contoh adalah alat elektronik yag terdapat di dalam kendaraan seperti radio, peralatan video dan lain-lain. Jadi apa sih sebenarnya automotive multimedia interface collaboration itu? Edward Nelson dari Ford Research Laboratory menerangkan bahwa automotive multimedia interface collaboration itu adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh produsen otomotif untuk memfasilitasi pengembangan dan standarisasi dari antarmuka multimedia otomotif  pada jaringan komunikasi kendaraan, mereka menghawatirkan perangkat elektronik dan multimedia yang ada pada kendaraan bisa saja tidak cocok satu dengan lainnya dan dapat mengganggu sistem keselamatan.  jadi organisasi inilah yang akan mengatur bagaimana perangkat elektronik yang terdapat pada kendaraan dapat bekerja dengan baik. Fiat, Ford, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA Peugeot-Citroen, Renault adalah anggota yang terdaftar dari organisasi Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C). Dan ada 40 pemasok elektronik mendaftarkan diri untuk menulis standar. Mereka berpendapat untuk menulis standar diperlukan waktu selama 2 tahun. Tapi dua tahun adalah masa di telematika. Penyelenggara elektronik, ponsel, komputer dan peralatan video yang akan menggunakan koneksi dapat melewati beberapa generasi dalam waktu itu, standar standar ini akanmemungkinkan sebuah pasar plug-and-play untuk perangkat elektronik yang akan di pasang di kendaraan dengan kemudahan yang sama dengan melampirkan pheriperal  komputer
2.      Isi
The Automotive Multimedia Interface Kolaborasi (AMIC) didirikan pada Oktober 1998 dengan tujuan untuk mengembangkan serangkaian spesifikasi umum untuk multimedia interface ke sistem elektronik kendaraan bermotor untuk mengakomodasi berbagai berbasis komputer perangkat elektronik di dalam kendaraan. Inisiatif ini-yang pendiri Daimler-Chrysler, Ford, General Motors, Renault dan Toyota – sekarang kelompok semua auto utama pembuat, dan dengan demikian menyediakan kesempatan strategis baru untuk mencapai suatu set umum industri mobil.

Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C) sudah memiliki anggota : Fiat, Ford, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA Peugeot-Citroen, Renault. AMI-C mengembangkan dan men-standarisasi antarmuka multimedia dan telematika otomotif yang umum untuk jaringan komunikasi kendaraan.

Tujuan utamanya adalah untuk:
1. Menyediakan interface standar untuk memungkinkan pengendara mobil untuk menggunakan berbagai media, komputer dan perangkat komunikasi - dari sistem navigasi dan hands-free telepon selular, melalui manusia maju / mesin sistem antarmuka, termasuk pengenalan suara dan sintesis, untuk dipersembahkan komunikasi jarak dekat ( DSRC) sistem untuk kendaraan untuk infrastruktur komunikasi dan sistem mobil seperti airbag, pintu kunci dan diagnostik input / output;
2.      Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan sistem elektronik kendaraan.
3. Memotong biaya keseluruhan informasi kendaraan dan peralatan hiburan dengan meningkatkan ukuran pasar yang efektif dan memperpendek waktu pengembangan - industri otomotif efektif terdiri dari banyak pasar yang kecil karena setiap platform kendaraan sering mengandung berbagai adat-mengembangkan komponen dan platform yang khas hanya sekitar 50.000 unit; dan
4.   Menawarkan standar terbuka dan spesifikasi untuk informasi interface dalam kendaraan dan antara kendaraan dan dunia luar.

Komponen
Arsitektur AMIC memiliki empat komponen
·         In-Vehicle Jaringan
·         Jaringan perangkat
·         Kendaraan Antarmuka
·         Host (platform komputasi)


3.      Kesimpulan :
Automotive multimedia interface collaboration (AMI-C) sangat di butuhkan agar penggunaan perangkat elektronik dan multimedia pada kendaraan dapat di standarisasi dengan baik karena jika tidak, peralatan elektronik dan ultimedia tersebut dapat membahayakan keselamatan penggunanya, peralatan tersebut bisa saja tidak cocok satu dengan lainnya

4.      Daftar pustaka :
      http://www.osgi.org/wiki/uploads/Congress2002/Edward%20Nelson.pdf

Saturday 7 June 2014

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG
            Kota depok tumbuh dan berkembang dengan cepat baik fisik wilayah,perekonomian sosial,budaya, dan jumlah penduduk. Pembangunan di kota depok yang mencakup segala bidang harus diiringi dengan fasilitas pemerintahan sebagai pengendali pada sektor-sektor lain. Karena berkembangnya jaman itulah maka di kota depok di bangun beberapa gedung-gedung dan pusat perkantoran. Untuk mendukung segala kegiatan di kota depok khususnya di bidang pemerintahan agar kota depok tertata dengan baik,
Satuan Unit Kerja atau yang sering juga disebut Instansi Pemerintah atau Kantor Pemerintahan adalah sebuah Lembaga Pemerintah yang bertujuan untuk menyiapkan, menyediakan, melaksanakan, mengawasi, dan mewujudkan program dari pemerintah itu sendiri. dengan semakin banyaknya gedung dan pemerintahan harus pula diimbangi dengan fasilitas informasi lokasi gedung pemerintahan tersebut, mulai dari petunjuk arah sampai informasi melalui website
Media lain yang dapat digunakan sebagai media informasi lokasi adalah Augmented reality (AR), sesuai namanya, adalah teknologi yang mampu menyuguhkan informasi dan gambaran tambahan secara virtual (virtual computer-generated imagery) mengenai suatu obyek fisik di dunia nyata ketika obyek tersebut dapat dikenali melalui metode computer vision dan object recognition, dan dianalisis oleh komputer menggunakan perangkat lunak aplikasi augmented reality (AR).
Untuk itu penulis melakukan penelitian mengenai pembuatan “Aplikasi Augmented Reality Pencarian Gedung Pemerintahan Kota Depok Berbasis Geographic Information System, aplikasi ini akan membantu masyarakat dalam mencari / menemukan gedung – gedung pemerintahan di kota depok yang dimana tidak berada pada satu wilayah melainkan tersebar di beberapa wilayah di kota depok. Terpilihnya augmented reality sebagai aplikasi penyedia informasi kantor pemerintahan di kota depok karena augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan obyek pada dunia maya ke dunia nyata secara real-time dan merupakan teknologi yang relative baru sehingga dapat memberi nilai tambah bagi institusi terkait. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan peta digital sehingga user dapat menggunakan aplikasi tersebut dalam pencarian informasi kantor pemerintahan secara lebih interaktif

1.2   TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah membuat aplikasi Augmanted Reality yang dapat membantu mencari informasi kantor pemerintahan di kota depok sehingga setiap orang memiliki alternatif dalam mencari informasi kantor-kantor pemerintahan di kota depok

1.3     BATASAN MASALAH
Pembatasan dalam penulisan ini mencakup penentuan lokasi kantor pemerintahan di kota depok untuk penggunaan mobile berbasis operasi android,menampilkan lokasi kantor-kantor pemerintahan dalam bentuk AR menggunakan wikitude API dan peta digital google map API

1.4     METODE PENELITIAN
Metode penelitian berisi tahapan dalam membangun aplikasi seperti tahap analisa,tahap desai,tahap implementasi dan tahap pengujian



1.      Studi literatur
Dalam membangun aplikasi augmented reality lokasi bangunan pemerintahan kota depok studi literatur yang diginakan meliputi pencarian referensi baik melaliu buku, artikel di internet, tutorial, dan jurnal yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi augmented reality

2.      Perancangan
Perancangan dalam tahap ini adalah penulis merancang tampilan antarmuka aplikasi menggunakan photoshop CS3 dan perancangan program menggunakan UML (Unifield Modeling Language).

3.      Pembuatan aplikasi
Pada pembuatan aplikasi, penulis melakukan pengkodean dengan menggunakan android SDK sebagai tools pembangun bahasa pemrograman java, eclipse sebagai editor, wikitude API sebagai tools membangun augmented reality dan google map API sebagai tools membangun map digital. Pembuatan aplikasi ini dilakukan pada spesifikasi hardware seperti berikut : processor intel Pentium 2.00 Ghz, Hardisk 500 GB, RAM 2GB

4.      Uji Coba dan Implementasi
Pada tahapan ini dilakukan uji coba aplikasi di perangkat keras mobile bersistem operasi android.



1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
            Penulis menyajikan penulisan dalam 4 bab,masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN
            Bab ini meliputi Latar Belakang Masalah yang dihadapi, Ruang Lingkup, Tujuan Penulisan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penilisan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada
Bab II LANDASAN TEORI
            Bab ini merupakan penjelasan tentang landasan teori yang digunakan. Memberikan gambaran secara umum teori mengenai Augmented Reality, Android, Java, Eclipse, XML, dan UML.
Bab III PEMBAHASAN PROGRAM
            Dalam bab ini merupakan review dari aplikasi yang telah dibuat sebelumnya disertai gambar yang dihasilkan dari aplikasi.
Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran pengembangan selanjutnya.