SELAMAT DATANG DI BLOG GW
HOME | ABOUT | CONTACT | TIPS

Saturday 30 June 2012

TULISAN IBD (MANUSIA & KEBUDAYAAN)



Perkawinan Adat Batak 


Masyarakat Batak terkenal sangat bangga akan kebudayaannya. Mereka akan mudah diidentifikasi hanya dari namanya. Keistimewaan adat Batak buka hanya pada pemberian nama sesuai marga, melainkan bersentuhan dengan upacara adat perkawinan. Perkawinan adat Batak tidak jauh “merepotkan” dibandingkan upacara adat perkawinan daerah lain. Berbicara mengenai adat istiadat, sama halnya kita berbicara mengenai peraturan , aturan main
Bedanya , aturan  main satu ini berkenaan dengan hukum adat yang biasanya bersifat mengikat. Bagi masyarakat Batak , upacara atau peristiwa yang memiliki nilai ikatan norma paling kuat adalah upacara adat perkawinan upacara adat saat kematian. Pelanggaran terhadap kedua upacara adat tersebut akan berakibat hukuman berupa sanksi moral
Urutan proses dalam upacara perkawinan adat Batak terbagi dalam beberapa tahap penting , yaitu :

1.      Mangariksa dan Pabangkit Hata
Proses awal saat masyarakat Batak akan melangsungkan sebuah acara perkawinan adalah mangariksa. Mangariksa adalah kunjungan yang dilakukan pihak keluarga calon mempelai pria kepada wanita. Setelah kunjungan tersebut dirasa telah diterima oleh pihak perempuan , dilanjutkan dengan proses pabangkit hata
Proses ini merupakan kata lain dari lamaran. Lamaran dilakukan pihak keluarga pria kepada pihak keluarga perempuan. Hal ini dilakukan tentu saja atas kesepakatan kedua belah pihak yang akan menikah. Keluarga calon mempelai pria serta-merta membawa barang-barang hantaran untuk calon mempelai wanita. Barang hantaran biasanya berupa ikan mas (arsik) dan cincin emas

2.      Hori-hori Dinding atau Marhori-hori Dinding
 Proses ini dilakukan setelah kedua pihak keluarga setuju menikahkan putra-putrinya. Hal yang dilakukan pada proses ini adalah membicarakan lebih lanjut mengenai rencana pernikahan, berkenaan dengan pesta perkawinan. Proses ini hanya boleh diketahui pihak keluarga. Setelah terjadi sebuah kesepakatan, barulah pihak keluarga memberitahu pada masyarakat luas

3.      Patua Hata
Proses bersifat lebih serius. Dalam proses ini, kedua mempelai diingatkan bahwa hubungan yang mereka jalin sudah berkenaan dengan banyak hal diluar mereka berdua

4.      Marhata Sinamot
Pada proses ini, pihak keluarga pria mendatangi pihak keluarga wanita dan biasanya membicarakan permasalahan uang jujur atau orang Batak menyebutnya dengan Tuhor

5.      Pudun Sauta
Proses ini bisa juga dikatakan sebagai makan bersama kedua keluarga. Makanan yang dibawa tentu saja berasal dari pihak keluarga pria. Lauk yang dibawa biasanya berupa daging. Setelah kedua belah pihak keluarga makan bersama , jambar juhut  atau daging ikut dibagikan kepada kerabat dari pihak keluarga

6.      Martumpol

Kedua belah pihak orang tua calon mempelai menandatangani surat persetujuan pernikahan bagi putra-putri mereka. Surat tersebut kemudia didaftarkan di gereja setempat. Kemudian, berita mengenai pernikahan tersebut diberitahukan kepada para jemaat gereja. Bila selama dua minggu para jemaat gereja tidak ada yang keberatan, pemberkatan nikah bisa dilaksanakan

7.      Martonggo Raja
Proses ini merupakan seremonial dari pernikahan yang akan digelar. Sekaligus memberitahukan kepada masyarakat mengenai waktu dan tempat diadakan pesta agar tidak ada pesta pernikahan yang digelar pada hari yang sama

8.      Manjalo Pasu-Pasu Parbagason
Kata lain dari proses ini adalah pemberkatan kedua pengantin yang dilakukan oleh pihak gereja. Setelah pemberkatan dilakukan. Kedua belah pihak keluarga melakukan pesta unjuk

9.      Pesta Unjuk
 Proses ini merupakan puncak dari upacara perkawinan adat Batak. Semua keluarga berpesta dengan membagi-bagikan jambar atau daging atau amplop pada seluruh pihak keluarga

No comments:

Post a Comment