SELAMAT DATANG DI BLOG GW
HOME | ABOUT | CONTACT | TIPS

Wednesday 27 June 2012

TULISAN IBD (MANUSIA & KEINDAHAN)






Kata keindahan berasal dari kata indah, yang mempunyai arti bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Dalam seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. Nilai estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat dan mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, suara, tari sastra, drama dan film, atau berupa ciptaan Tuhan misalnya pemandangan alam, bunga warna-warni, dan lain-lain. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholderatau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya." Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah ituὡραῖος,hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."


 

Wanita yang elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.

Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah
Hanya manusia yang mengenal keindahan yang mampumenikmatinya. Lihatlah taman yang indah dengan bunga-bunga. Itu pun perawatannyayang dilakukan dengan cara yang indah. Berapa banyak lebah dan kupu-kupu yangsinggah, dan berapa banyak lagi binatang yang hidup dalam komunitas tamantersebut. Kalau kita menjadi manusia dan hamba Tuhan yang berakal tentunya,kita akan selalu bersyukur atas keindahan yang telah diciptakan.
Banyak para pujangga dan orang-orang yang merasadirinya puitis telah menuliskan keindahan dalam bait-bait yang teralun harmonisdi setiap katanya. Atau pun seorang penulis lagu yang mengartikan keindahandalam setiap bait dalam liriknya dan harmonisasi sebuah alunan melodi. Mungkinberbeda lagi dengan seorang pelukis yang mengekspresikan keindahan lewatsentuhan kuas yang menjadikannya ekspresif dalam kanvas.
Sekarang, apa yang menjadi pokok dalam hidup iniadalah menjadi khalifah. Seperti apakah pemimpin yang kita harapkan dalam dirikita sendiri. Karena kita tahu, bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dengancara yang indah. Masihkah kita mampu menjaga keindahan alam yang diciptakantanpa harus merusaknya. Mungkinkah kita masih bisa menjadi khalifah ataupemimpin yang melayani penduduknya dengan cara yang indah. Mungkin tak perlu untuk bersusah payah memikirkankeindahan alam yang memang tak akan sanggup kita jaga jika hanya seorangindividu yang bekerja. Lihatlah saja dari diri kita sendiri. Sudahkah kitamenjaga keindahan yang ada didalam diri kita? Apa yang akan terjadi bilakeindahan yang sudah kita miliki diambil kembali oleh pemilik-Nya? Tentunyahanya perasaan kesal dan penyesalan yang akan menghantui kita. Oleh karena itu,merawat keindahan tidak perlu dalam hal besar, kita bisa melihat dan memulainyadengan menjaga keindahan dari hal kecil yang berada disekitar kita. Namun itu semua terserah pada diri kita masing-masing. Dengan kesadaranyang kita miliki, kita akan mengerti dan memahami bagaimana mengartikan serta menjaga keindahan ciptaan Tuhan.

No comments:

Post a Comment